Senin, 18 Februari 2008

TAP Ilmu Komunikasi

Naskah Ujian
Tugas Akhir Program (TAP)
Program Studi Ilmu Komunikasi


Tutup Buku / Tidak Boleh Pakai Kalkulator

Kode Mata Kuliah : SKOM4500
Kode Naskah : 54
Masa Ujian : 072
Tanggal Ujian : Sabtu / 17 – 11 – 2007
Waktu Ujian : 11.00 – 14.00 WIB (180 menit)
12.00 – 15.00 WITA (180 menit)
13.00 – 16.00 WIT (180 menit)


Petunjuk:

  1. Telitilah kode matakuliah, jumlah halaman, dan jumlah soal dalam Naskah TAP ini. Naskah ini terdiri dari 04 halaman yang berisi 04 butir soal. Kalau tidak sesuai laporkan kepada Pengawas.
  2. Bacalah petunjuk cara menjawab soal dengan cermat.
  3. Nilai hanya diberikan terhadap jawaban yang benar dan tidak akan dikenakan denda terhadap jawaban yang salah.
  4. Jawaban ditulis pada Buku Jawaban Ujian (BJU), dengan ulasan yang jelas dan mudah dibaca.
  5. Jangan mencorat-coret BJU, gunakan buram atau lembar kosong pada Naskah Ujian untuk coret-mencoret.
  6. Tidak diperkenankan meminta penjelasan kepada siapapun yang berkaitan dengan materi ujian.
  7. Naskah Ujian ini tidak dilampiri tabel.
  8. BJU tidak boleh kotor, basah, terlipat atau robek.
  9. Periksalah kembali penulisan identitas kemahasiswaan Anda pada BJU karena kesalahan pengisi identitas bisa menyebabkan Anda tidak lulus ujian ini.
  10. Setelah selesai ujian, serahkan BJU kepada Pengawas Ujian dan naskah ujian boleh diambil.


Tugas Akhir Program (TAP)
SKOM 4500 / Ilmu Komunikasi
Masa Ujian 2007.2
Waktu Ujian : 180 menit
(Tutup Buku)

Petunjuk Cara Menjawab Soal
1. Jawablah pertanyaan dengan cara menganalisis masalah yang ditanyakan dengan menggunakan logika berpikir Anda sendiri berdasarkan konsep dan teori yang diminta.
2. Jika jawaban Anda hanya menyalin konsep, teori, dan atau model yang terdapat dalam modul apa adanya, maka jawaban Anda belum memenuhi syarat untuk dinyatakan lulus.

Wacana
MA: Menanti Ajal (Komunikasi Publik)
Oleh Effendi Gazali

Tentu tidak semua yang dilakukan Presiden Soeharto selama memeritah dan tidak semua dilakukan Mahkamah Agung adalah salah. Namun, keputusan kasasi MA yang memenangkan gugatan pencemaran nama baik Presiden Soeharto terhadap majalah Time jelas menyalahi semua aspek teoritis dan komunikasi publik.
Sedikitnya terdapat tujuh aspek ilmu komunikasi yang perlu terus dikaji sehubungan dengan kasus ini. Pertama, dalam hukum komunikasi publik, .... selaku memperhatikan kepentingan publik serta keterlibatan publik. Kedua, kepentingan publiklah alasan yang tak terbantahkan sepanjang zaman, yang membuat pers bisa melakukan laporan investigatif. Ketiga, terhadap suatu objek pejabat publik, hampir semua hukum media di berbagai negara membebaskan pers untuk mempersoalkan mereka setiap saat menyangkut kepentingan publik. Keempat, persinggungan hukum media dan komunikasi publik, baik di tingkat teoritis maupun empiris kontemporer, semakin mengkristal menyikapi perkara koruspi... Kelima, dengan dibentuknya hukum-hukum media di hampir semua negara baik sebagai lex specialist maupun terkait dengan produk hukum lain, semakin didorong oleh suatu upaya mediasi oleh badan pengatur independen. Keenamn, teori-teori ilmu komunikasi dan penampilan media tidak pernah tercerabut dari konteks terkini masyarakatnya. Dengan keenam aspek di atas sudah pasti muncul pertanyaan: apakah MA hidup sendiri, terisolasi dan merupakan tokoh-tokoh yang luput dari teori, analisis, maupun praktik ilmu komunikasi? Ketujuh, muncul setelah rentetan pertanyaan itu, yaitu apakah MA gagah berani menantang keprihatianan internasional karna yakin bahwa sebagian (atau malah sebagian besar) publik di dalam negeri akan secara diam-diam atau terbuka membela MA? Katakanlah karena Gerakan Rindu Soeharto semakin menguat? Juga karena menguatnya nasionalisme sempit bahwa membeli Time berarti membela kepentingan asing? Atau karena berbeda degnan Filipina, Korea Selatan, Peru dan sejumlah negara lain yang berani menghukum mantan presidennya, sedangkan di negeri ini MA malah yakin tidak akan pernah ada pemimpin pemerintah yang sungguh-sungguh mengadili para pendahulunya yang korup, sekalipun terwahid di dunia?
Jika ya, mungkin kita akan menyaksikan logika komunikasi publik dan kebebasan pers yang “menanti ajalnya” gara-gara MA. Jika tidak, MA yang justru mengalaminya (menanti ajal) karena legitimasinya yang makin tergerus oleh opini publik karena citranya yang buruk dan mengesankan ia merupakan lembaga yang tak tersentuh (the untouchable) ....

(Disarikan dari KOMPAS, Selasa 25 September 2007, Hal 6)

Soal TAP SKOM4500

  1. Dari wacana tentang kontroversi keputusa kasasi MA untuk kasus Soeharto dan Majalah Time, tampak bahwa ada tiga pihak yang membidik satu isu sentral, yaitu majlaah Time, publik dan elit (MA). Analisislah wacana tersebut dengan menggunakan salah satu teori dasar komunikasi massa, yaitu teori Ko-orientasi yang dikemukakan oleh McLeod dan Chaffe. (Skor: 18)
  2. Berdasarkan wacana di atas, ternyata program komunikasi yang dilakukan oleh redaksi majalah Time justru menimbulkan kontroversi. Untuk itu, sebagai calon tenaga ahli komunikasi, analisislah pengorganisasian pesan komunikasi yang dilakukan oleh majalah Time tersebut berdasarkan teori penyusunan atau pengorganisasian pesan yang disampaikan oleh Ferguson. (Skor: 18)
  3. Pada wacana di atas dijelaskan bahwa berbagai Negara memberi kebebasan pada pers untuk mengungkapkan kasus-kasus yang terjadi pada pejabat publik. Namun, dalam kasus majalah Time, tampak bahwa kebebasan media massa dalam mengungkapkan fakta menemui hambatan. Analisislah kasus di atas dengan menggunakan konsep kebebasan dalam sistem komunikasi Indonesia. (Skor: 16)
  4. Berdasarkan wacana tersebut terlihat adanya asumsi bahwa elit Indonesia memiliki perbedaan dengan negara-negera lain dalam hal menyikapi masalah korupsi yang dilakukan oleh mantan presidennya. Untuk itu, analisislah wacana di atas dengan menggunakan sudut pandang komunikasi antarbudaya, khususnya dari aspek unsur-unsur budaya. (Skor: 15)
    Total Skor: 67

Senin, 11 Februari 2008

Dokumen Wisuda


Formulir Pendaftaran Wisuda






Form Biodata Alumni UT


Form Permintaan Penyerahan Pas Foto

Prosedur Wisuda

Surat Ucapan Selamat

Nomor : 13671/H31/LL/2007
Lampiran : 1 (satu) berkas
Hal : Ucapan Selamat

Yth. Para Lulusan Program Sarjana dan Diploma
Universitas Terbuka pada Wisuda Periode III Tahun 2007

Dengan rasa bahagia Universitas Terbuka menyampaikan bahwa atas dasar Keputusan Rektor Universitas Terbuka Nomor : 2728/H31/KEP/2007, tanggal 07 Agustus 2007, tentang Pengukuhan Lulusan Program Sarjana dan Diploma pada Wisuda Periode III Universitas Terbuka Tahun 2007, Anda dinyatakan lulus dalam program studi yang Anda ikuti di Universitas Terbuka. Surat Keputusan Rektor tersebut beserta daftar nama-nama lulusan telah kami kirimkan ke UPBJJ-UT masing-masing.

Untuk itu kami mengucapkan selamat kepada Anda.

Upacara Wisuda Universitas Terbuka Periode III tahun 2007 akan diselenggarakan di Kantor Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Jakarta pada tanggal 6 Nopember 2007. Kehadiran Anda dalam upacara Wisuda akan menambah wawasan Anda tentang Universitas Terbuka dan banyak manfaat alinnya yang akan menjadi kenangan yang tak terlupakan dalam kehidupan Anda. Jika Anda bermaksud akan hadir dalam upacara tersebut, Anda harus melakukan pendaftaran melalui UPBJJ-UT setempat (formulir pendaftaran Wisuda tersedia di UPBJJ-UT).
Mudah-mudahan ilmu yang telah Anda peroleh selama mengikuti kuliah di Universitas Terbuka dapat diamalkan untuk kepentingan nusa dan bangsa.

Atas perhatian dan kerjasama yang baik selama ini, kami mengucapkan terima kasih.


Rektor


Prof. Dr. M. Atwi Suparman, M.Sc.
NIP 130 327 898

Tembusan:
1. Para Pembantu Rektor
2. Para Dekan
3. para Kepala Biro
4. Kepala UPBJJ-UT seluruh Indonesia
5. Kepala Dinas Pendidikan Kecamatan/Kabupaten

Ketentuan Mengikuti Upacara Wisuda
Program Sarjana dan Diploma
Universitas Terbuka Periode III Tahun 2007
Tanggal 6 Nopember 2007

Persyaratan untuk dapat mengikuti wisuda bagi lulusan Program Sarjana dan Diploma Universitas Terbuka Periode III Tahun 2007 adalah sebagai berikut:
1. Mengingat keterbatasan tempat, Anda harus menghubungi dan meminta persetujuan kepada Kepala UPBJJ-UT setempat tentang keikutsertaan Anda dalam Wisuda di Universitas Terbuka Pusat dengan cara meminta formulir pendaftaran yang asli.
2. Jika telah memperoleh ijin dari Kepala UPBJJ-UT selanjutnya mengisi Formulir Pendaftaran yang diberikan kepada UPBJJ-UT setempat.
3. Bagi yang telah mengisi formulir pendaftaran, membayar biaya wisuda sebesar Rp 475.000,-* (Empat ratus tujuh puluh lima ribu rupiah) melalui Bank BRI. Pada bukti setoran BRI dicantumkan NAMA, NIM, PROGRAM STUDI, UPBJJ-UT, serta ALAMAT LENGKAP dan KODE POS dengan No. Rekening 0998.01.000013.30.1 BRI Unit Universitas Terbuka Cabang Fatmawati Jakarta Selatan. Panitia tidak menerima pembayaran biaya Wisuda melalui Wesel Pos.
Catatan*):
Biaya tersebut belum termasuk:
Biaya photo untuk wisudawan dengan Rektor dan Dekan ukuran 5R (sebanyak 2 lembar) sebesar Rp 30.000,- dan Biaya Toga D-II/S1: Rp 50.000,-; biaya Toga S2: Rp 250.000,-
Biaya photo dan toga tersebut jangan dibayar melalui Bank BRI tetapi dibayar langsung di Koperasi Karunika pada saat pendaftaran ulang.
4. Mengirimkan Formulir Pendaftaran yang telah disahkan oleh kepala UPBJJ-UT dan fotocopy bukti setor biaya wisuda kepada Panitia Pendaftaran Wisuda Universitas Terbuka Periode III Tahun 2007 dengan alamat:
Koordinator Pendaftaran Wisuda Periode III Tahun 2007
Sdr SRI SUWARNI Telp. 021-7490941, Ext. 1013, 1018
Faksimili 021-7434891. HP. 081318888579
Gedung Pelayanan Publik Lt. 1 Universitas Terbuka
Jl. Cabe Raya, Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang 15418
Kotak Pos 6666, Jakarta 10001
Formulir pendaftaran dan fotocopy bukti setor biaya wisuda dikirimkan dengan surat tercatat, kilat khusus/patas, atau faksimili. Formulir pendaftaran harus sudah diterima di UT Pusat paling lambat tanggal 19 Oktober 2007. Panitia tidak akan menerima pendaftaran wisuda yang tidak disahkan oleh Kepala UPBJJ-UT.
5. Melakukan Pendaftaran Ulang untuk mengikuti Upacara Wisuda dan pengambilan Undangan, Toga dan Panduan Wisuda pada tanggal 29 Oktober s/d 4 Nopember 2007 jam 08.30 s/d 16.00 WIB setiap hari kerja (Sabtu dan Minggu tanggal 3 & 4 Nopember 2007 buka) di Seksi Pendaftaran di Gedung Pelayanan Publik lantai 1 (PELMA) UT Pusat dengan menunjukkan/melampirkan tanda bukti pembayaran asli dan bukti pengiriman formulir.
6. Pendaftaran ulang ditutup pada hari Minggu tanggal 4 Nopember pukul 16.00. Calon Wisudawan/Wisudawati yang mendaftar ulang melebihi batas waktu tersebut kemungkinan masih dapat diterima dengan konsekuensi ijasah dan transkrip tidak dapat diterimakan pada saat wisuda.
7. Beberapa ketentuan untuk para wisudawan/wisudawati adalah sebagai berikut:
Pada waktu upacara, wisudawan diharapkan memakai kemeja putih lengan panjang berdasi dan celana panjang warna hitam dan wisudaati memakai pakaian nasional beserta kelengkapan toga yang disiapkan panitia.
Biaya transportasi dan tempat tinggal ke UT Pusat, Pondok Cabe, Jakarta (pergi-pulang) serta akomodasi konsumsi selama di Jakarta ditanggung oleh masing-masing wisudawan/wisudawati.
Wisudawan/wisudawati harus mengikuti rangkaian acara wisuda, dengan jadwal sebagai berikut:
· Hari Senin, 5 Nopember 2007: Penanaman pohon langka, Seminar dan temu wicara denga Rektor, para Pembantu Rektor, Dekan serta Pimpinan UT lainnya.
· Hari Selasa, 6 Nopember 2007: Upacara Wisuda.
Penjelasan lebih rinci mengenai upacara wisuda akan diberikan bersamaan dengan undangan pada waktu mendaftar ualng dan pada saat gladi resik.
Wisudawan/wisudawati, diharapkan dapat membawa pohon langka/pohon khas daerah (UPBJJ) masing-masing, untuk ditanam di kampus UT Podok Cabe. Diserahkan langsung kepada panitia wisuda pada saat pendaftaran ulang.
Bagi Wisudawan/Wisudawati yang memerlukan penginapan, dapat berhubungan langsung dengan pengelola Wima UT, telp: (021) 7421049 atau (021) 7490941 ps. 2313, 1317. Penginapan di sekitar UT a.l.: Wisma Hikmat telp. (021) 7402474, Pusdiklat Diknas telp. (021) 7490411, P3GK Diknas telp. (021) 7431271, atau di rumah penduduk sekitar Kampus Universitas Terbuka.
8. Kirimkan pas photo hitam putih ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 (dua) lembar, posisi muka menghadap ke depan, memakai pakaian resmi (tidak boleh memakai kaos / T-shirt). Di belakang pasfoto ditulis Nama dan NIM, serta ditempel pada kolom pasphoto hanya sebagian saja agar mudah dilepas. Semua lulusan wajib mengirimkan pasphoto baik ikut atau tidak wisuda, karena ijasah kami proses setelah diterima pasphoto dan bagi yang tidak ikut wisuda ijasah akan dikirim ke UPBJJ-UT setelah ditempel pasphoto.


Panitia Wisuda Periode III
Universitas Terbuka Tahun 2007
Dekan FMIPA-UT
Selaku Ketua,


Dr. Yuni Tri Hewindawati
NIP 131 644 274

Petunjuk Transportasi Untuk Menuju ke Universitas Terbuka

Angkutan Taksi
Berikan ke pengemudi taksi denah lokasi Universitas Terbuka.
· Jika naik taksi dari Bandara Soekarno-Hatta, sebaiknya melalui Tangerang perkiraan biaya Rp 175.000,- (Seratus Tujuh Puluh Lima Ribu Rupiah)
· Jika naik dari Stasiun Kereta Api Gambir, perkiraan biaya Rp 175.000,-
· Jika naik dari Stasiun Ketra Api Senen, perkiraan biaya Rp 175.000,-
· Jika naik dari Pelabuhan Tanjung Priok, perkiraan biaya Rp 250.000,-

Angkutan Non Taksi
A. Dari Bandara Soekarno-Hatta ke UT
Soekarno-Hatta – Blok M: Bus Damri Airport Jurusan Blok M; Terminal Blok M – Terminal Lebak Bulus: Metro Mini No. 611 atau 79, Patas AC Bianglala No. 76 atau 45.
B. Dari Terminal Bus Pulo Gadung
Terminal Bus Polo Gadung – Terminal Lebak Bulus: Bus City Link NE-3 dan Kowan Bisata.
C. Dari Terminal Kampung Rambutan.
Terminal Kampung Rambutan – Terminal Lebak Bulus: Koantas Bima 509.
D. Dari Terminal Kalideres
Terminal Kalideres – Terminal Lebak Bulus: Metro Mini 85.
E. Dari Stasiun Kereta Api Gambir
Depan Stasiun Kereta Api Gambir – Terminal Lebak Bulus: Bus Patas AC Mastrans No. P.20 P.22
F. Dari Stasiun Kereta Api Senen
Dari Terminal Senen – Terminal Lebak Bulus: Bus Patas AC Mastrans No. P20, P22, Kopaja P20 dan Bus Patas AC Bianglala No. 76.
G. Dari Stasiun Kereta Api Kota
Halte depan Stasiun Kota – Blok M: Bus Trans Jakarta. Terminal Blok M – Terminal Lebak Bulus: Metro Mini No. 611 atau 79, Patas AC Bianglala No. 76 atau 45. Dari Terminal Lebak Bulus – UT (lokasi): Naik angkutan kota No. D-15 (warna putih jurusan Pamulang) atau No. 106 (warna biru, jurusan Parung), Turun di UT (Lokasi).

Soal Ujian TAP Administrasi Negara

Naskah Ujian
Tugas Akhir Program (TAP)
Program Studi Administasi Negara

Boleh Buka Buku / Tidak Boleh Pakai Kalkulator

Kode Mata Kuliah : ADPU4500
Kode Naskah : 53
Masa Ujian : 071
Tanggal Ujian : Sabtu / 19 – 05 - 2007
Waktu Ujian : 11.00 – 14.00 WIB (180 menit)
12.00 – 15.00 WITA (180 menit)
13.00 – 16.00 WIT (180 menit)


Petunjuk

  1. Telitilah kode matakuliah, jumlah halaman, dan jumlah soal dalam Naskah TAP ini. Naskah ini terdiri dari 03 halaman yang berisi 05 butir soal. Kalau tidak sesuai laporkan kepada Pengawas.
  2. Bacalah petunjuk cara menjawab soal dengan cermat.
  3. Nilai hanya diberikan terhadap jawaban yang benar dan tidak akan dikenakan denda terhadap jawaban yang salah.
  4. Jangan mencorat-coret BJU, gunakan buram atau lembar kosong pada Naskah Ujian untuk coret-mencoret.
  5. Tidak diperkenankan meminta penjelasan kepada siapapun yang berkaitan dengan materi ujian.
  6. Naskah Ujian ini tidak dilampiri tabel.
  7. BJU tidak boleh kotor, basah, terlipat atau robek.
  8. Periksalah kembali penulisan identitas kemahasiswaan Anda pada BJU karena kesalahan pengisian identitas bisa meyebabkan Anda tidak lulus ujian ini.
  9. Setelah selesai ujian, serahkan BJU kepada Pengawas Ujian dan naskah ujian boleh diambil.


Tugas Akhir Program
(ADPU4500)
Program Studi Administrasi Negara
Masa Ujian 2007.1

Sifat Ujian : Buka Buku


A. Wacana

Meningkatkan Pembangunan di Kabupaten Bintan

Kabupaten Bintan (dahulu bernama Kabupaten Kepulauan Riau), membuat suatu penataan dan perencanaan kawasan untuk memajukan wilayahnya. Ibukota kabupaten dipindahkan ke Teluk Bintan dan akan didirikan kota kabupaten bernama “Bandan Seri Bentan”. Selain itu juga terdapat 3 lokasi yang saat ini sedang dikembangkan yaitu Teluk Bintan, Senggarang, dan Dompak Sebarang yang diharapkan akan merangsang kegiatan pembangunan seluruh Pulau Bintan.
Kabupaten Bintan saat ini merupakan wilayah termiskin di seluruh kabupaten/kota di Kepulauan Riau. Penyebab kemiskinan yang terjadi berlarut-larut lebih dari 20 tahun terakhir adalah tidak adanya pemerataan pembangunan. Masyarakat nelayan selalu menjadi masyarakat marjinal karena tinggal di kawasan terpencil tanpa ada jalan darat yang menghubungkan dengan pusat pemerintahan.
Kecilnya APBD untuk pembangunan ratusan pulau terpencil yang belum dilengkapi sarana transportasi yang memadai menyebabkan program pembangunan tidak pernah terselesaikan. Kebanyakan nelayan hidupnya miskin walaupun perikanan sangat potensial untuk dikembangkan menjadi salaha satu sumber pendapatan daerah. Laut dan pantainya yang masih perawan amat mungkin dikembangkan menjadi pusat pariwisata.
Pemerintah daerah juga akan mendata kawasan-kawasan yang layak dikembangkan menjadi obyek wisata, kawasan peternakan dan pertanian, serta pembangunan sektor pertanian. Untuk itu pemerintah telah bekerja sama dengan sejumlah investor untuk mengembangkan obyek wisata. Pengelolaan pariwisata akan dilakuan dengan pemberdayaan masyarakat lokal sehingga imbas manfaat yang diberikan akan lebih besar. Di sisi lain pemerintah juga akan mengoptimalkan pembangunan industri perikanan di Tambelan dan Mapur.
Hal tersebut sesuai dengan kebijakan Pemerintah Provinsi, di mana pembangunan daerah akan lebih dioptimalkan agar tidak semuanya terpusat di kota Batam. Sebagai kawasan industri, Batam membutuhkan banyak pendukung dari wilayah sekitarnya.
Sinergi hubungan kerjasama antarkabupaten/kota di Kepulauan Riau dibutuhkan agar masing-masing kawasan dapat berkembang. Jika posisi sebagai “partner” Batam tersebut dapat dipenuhi, peningkatan pendapatan asli daerah dipastikan meningkat. Adopsi nama “Bintan” sebagai sebutan kabupaten diharapkan dapat memompa semangat baru dalam membangun daerahnya sendiri.

Disarikan dari: Kompas, Senin, 20 April 2006

B. Soal

  1. Jelaskan minimal 3 (tiga) peran kepala daerah kabupaten Bintan dalam pengembangan kawasan Bintan sebagai partner Batam! (Skor: 4,5)
  2. Jelaskan minimal 3 (tiga) faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Bintan dalam pembangunan industri perikanan di Tambelan dan Mapur! (Skor: 4,5)
  3. Untuk meningkatkan taraf hidup nelayan, pemerintah melakukan pemberdayaan masyarakat lokal. Jelaskan usaha pemerintah dalam memotivas masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan menggunakan teori harapan (expectancy theory)! (Skor: 6)
  4. Kabupaten Bintan saat ini merupakan wilayah termiskin di antara kabupaten/kota di Kepulauan Riau. Hal ini disebabkan antara lain, Pemerintah Kabupaten Bintan belum optimal dalam memanfaatkan sumber daya alam. Agar Kabupaten Bintan dapat menata dan memajukan wilayahnya dengan baik, diperlukan suatu strategi. Mengacu pada proses perumusan strategi William P. Anthony, coba Anda analisis dan uraikan perumusan strategi dalam hal penilaian kondisi internal organisasi (tahap yang ke-4 saja!) (Skor: 6)
  5. Bukanlah suatu hal yang mudah dalam menyiapkan Kabupaten Bintan menghadapi suatu perubahan. Diperlukan kesiapan dari seluruh perangkat Pemda. Apabila Anda terlibat dalam Tim Pengembangan Kabupaten Bintan, kemukakan hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam merencanakan kegiatna intervensi! Gunakan konspe intervensi dari modul Pengembangan Organisasi untuk mengulas jawaban Anda! (Skor: 6)

    Total Skor: 25

Minggu, 10 Februari 2008

Soal Ujian TAP Administrasi Niaga

NASKAH UJIAN
TUGAS AKHIR PROGRAM (TAP)
Program Studi Administrasi Niaga
Tutup Buku / Boleh Pakai Kalkulator
Kode Mata Kuliah : ADBI4500
Kode Naskah : 48
Masa Ujian : 051
Tanggal Ujian : Sabtu / 14 – 05 -2005
Waktu Ujian : 11.00 – 14.00 WIB (180 menit)
12.00 - 15.00 WITA (180 menit)
13.00 - 16.00 WIT (180 menit)
Petunjuk:
  1. Telitilah kode matakuliah, jumlah halaman, dan jumlah soal dalam naskah TAP ini. Naskah ini terdiri dari 03 halaman yang berisi 05 butir soal. Kalau tidak sesuai laporkan kepada Pengawas.
  2. Bacalah petunjuk cara menjawab soal dengan cermat.
  3. Nilai hanya diberikan terhadap jawaban yang benar dan tidak akan dikenakan denda terhadap jawaban yang salah.
  4. Jawaban ditulis pada Buku Jawaban Ujian (BJU), dengan tulisan yang jelas dan mudah dibaca.
  5. Jangan mencorat-coret BJU, gunakan buram atau lembar kosong pada Naskah Ujian untuk coret-mencoret.
  6. Tidak diperkenankan meminta penjelasan kepada siapapun yang berkaitan dengan materi ujian.
  7. Naskah Ujian ini tidak dilampiri tabel.
  8. BJU tidak boleh kotor, basah, terlibat atau robek.
  9. Periksalah kembali penulisan identitas kemahasiswaan Anda pada BJU karena, kesalahan pengisian identitas bisa menyebabkan Anda tidak lulus ujian ini.
  10. Setelah selesai ujian, serahkan BJU kepada Pengawas Ujian dan naskah ujian boleh diambil.


INDUSTRI ROTAN
DI TENGAH MELIMPAHNYA BAHAN BAKU

Indonesia merupakan negara penghasil rotan terbesar di dunia, namun devisa yang diperoleh dari hasil ekspor rotan masih relatif kecil. Sebagai contoh, ketika keran ekspor rotan mentah dibuka sejak tahun 1999, total ekspor rotan asalan dan setengah jadi pada tahun 2003 mencapai 28,5 juta kilogram dengan nilai jual hanya 18,16 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau Rp 163,49 milyar (dengan kurs Rp 9.000 per dollar AS). Kini, pemerintah melarang ekspor rotan mentah dan rotan asalan. Tujuan kebijakan ini antara lain agar pemerintah daerah dan masyarakat bisa mengolah rotan mentah menjadi produk rotan sehingga memiliki nilai tambah yang tinggi.
Sebagai gambaran, satu peti kemas produk kerajinan rotan menghabiskan bahan baku sekitar 3.000 kilogram. Jika rotan mentah yang diekspor sebanyak 28,5 juta kilogram, sebenarnya bisa menghasilkan 9.500 kontainer kerajinan rotan. Harga produk atau kerajinan rotan minimal 8.500 dollar AS per kontainer atau seluruhnya senilai 80,75 juta dolar AS. Berarti nilai tambah produk rotan hampir lima kali lipat dibandingkan dengan rotan asalah/mentah.
Salah satu daerah yang memiliki industri rotan adalah Cirebon, khususnya di kabupaten Kuningan, Majalengka, Indramayu, Cirebon, dan Kota Cirebon. Kini, lebih dari 400.000 orang penduduk menggantungkan hidup dari usaha mebel rotan. Bisnis rotan di Cirebon seakan sudah menggurita, mulai dari industri rumahan sampai perusahaan eksportir.
Menurut catatan Asosiasi Industri Permebelan & Kerajian Indonesia (Asmindo) Komisariat Daerah Cirebon yang dikuti dari sumber data Depperindag Kabupaten Cirebon tahun 1999, realisasi ekspor mebel rotan Cirebon (tidak termasuk kerajinan tangan yang umumnya berbahan baku limbah mebel rotan) tercatat senilai 84,38 juta dollar AS, tahun 2000 menjadi 91,55 juta dollar AS, tahun 2003 sebesar 101,67 juta dollar AS, dan tahun 2004 sekitar 116,57 juta dollar AS. Nilai tersebut belum termasuk yang diekspor melalui Jakarta dan kota lainnya di Indonesia. Selain menggarap pasar ekspor, industri rotan Cirebon juga menyasar pasar lokal, meskipun omzet mebel rotan ekspor nilainya lebih besar daripada pasar lokal.
Tahun 1995 mebel rotan buatan Indonesia, Cirebon khususnya, masih bisa bersaing dengan produksi China, tetapi sekarang China tak bisa disepelekan. Dari sisi desain dan kualitas, mebel rotan buatan China tidak kalah dari produk kita, namun harganya bisa jauh lebih murah.
Salah satu yang diharapkan pengusaha mebel rotan dari pemerintah adalah pemberlakuan terminal handling charge (THC) yang bersaing. Menurut pengusaha, komponen THC di Indonesia termasuk tinggi dibandingkan dengan negara Asia lainnya, yaitu sebesar 260 dollar AS untuk setiap kontainer berukuran sekitar 40 kaki. Sebagai perbandingan, THC serupa di Malaysia hanya sebesar 68 dolar AS, Singapura mematok 160 dollar AS, Thailand 75 dollar AS, dan Myanmar hanya 50 dollar AS.
Dari gambaran industri mebel rotan di Cirebon, tampak bahwa industri mebel dan kerajinan rotan di negara kita memliki potensi yang luar biasa, baik dari segi penyerapan tenaga kerja mapun devisa ekspor. Hal ini tidak lepas dari melimpahnya hasil hutan tersebut yang ada di negara kita. Namun hingga kini industri mebel rotan kita masih kalah bersaing di pasar internasional dengan produk yang sama dari negara, yang justru bukan penghasil rotan, yaitu China dan Taiwan. Oleh karena itu, pemerintah pusat dan pemerintah daerah (penghasil rotan) harus bekerja keras untuk mendayagunakan hasil hutan tersebut, sebagai salah satu kekayaan negara yang sangat menjanjikan bagi kemakmuran bangsa.

Pertanyaan
Nomor Satu

  • Jelaskan tiga fungsi manajemen keuangan. Berikan ilustrasi dengan contoh perkembangan industri mebel di Indonesia. (Nilai: 6 poin)
  • Susunlah Laporan Sumber dan Penggunaan Dana PT Rattani berdasarkan necara PT Rattani tahun 2003 dan 2004 berikut ini: (Nilai: 6 poin)
  • Tanggal ; 31-12-2003 ; 31-12-2004
    Kas ; Rp 1.750.000,- ; Rp 1.900.000,-
    Piutang ; Rp 3.500.000,- ; Rp 5.200.000,-
    Persediaan ; Rp 8.150.000,- ; Rp 12.600.000,-
    Mesin dan Peralatan ; Rp 3.500.000,- ; Rp 5.000.000,-
    Depresiasi ; Rp 350.000,- ; Rp 500.000,-
    Tanah ; Rp 20.000.000,- ; Rp 20.000.000,-
    Gedung ; Rp 25.000.000,- ; Rp 35.000.000,-
    Depresiasi ; Rp 1.500.000,- ; Rp 1.500.000,-
    Total Aktiva ; Rp 63.750.000,- ; Rp 81.700.000,-
    Utang Dagang ; Rp 7.450.000,- ; Rp 8.600.000,-
    Utang Bank ; Rp 30.000.000,- ; Rp 35.000.000,-
    Utang Jangka Panjang ; Rp 20.000.000,- ; Rp 30.000.000,-
    Laba Ditahan ; Rp 6.300.000,- ; Rp 8.100.000,-
    Total Pasiva & Modal; Rp 63.750.000,- ; Rp 81.700.000,-
  • Jika pinjaman PT Rattani tahun 2003 dikenakan harga flat rate oleh bank, dengan jangka waktu pinjaman selama 3 tahun, hitunglah besarnya biaya modal PT Rattani untuk tahun 2003! Realisasi pinjaman terhitung mulai bulan Mei 2003. (Nilai: 4 poin)

Nomor Dua

  • Dari wacana di atas, dapat dikatakan bahwa posisi pengusaha-pengusaha industri rotan Indonesia dalam pasar industri rotan internasional adalah sebagai penantang pasar! Jelaskan yang dimaksud dengan penantang pasar dan jelaskan minimal dua karakteristiknya! (Nilai: 6 poin)
  • Dengan posisi pengusaha-pengusaha rotan Indonesia sebagai penantang pasar, jelaskan minimal dua strategi penyerangan untuk mengungguli dominasi pengusaha-pengusaha China dan Taiwan! (Nilai: 4 poin)
  • Bagaimana penerapan strategi Segmenting, Targetting, dan Positioning (STP) dalam industri pasar industri rotan! (Nilai: 6 poin)


Nomor Tiga

  • Mengingat kebutuhan tiap tahun akan bahan baku rotan yang begitu besar, maka PT Rattani harus memperhitungkan jumlah pembelian ekonomisnya (EOQ). Jika diketahui harga rotan mentah per tahun mencapai 1.500 kg, dengan harga beli Rp 5.000,- per kg, biaya pemesanan adalah Rp 50.000,- untuk setiap kali pesan, serta biaya penyimpanan diperhitungkan 0,5% dari nilai kebutuhan rotan per tahun, maka hitunglah jumlah pembelian ekonomisnya (EOQ)? (Nilai: 4 poin)
  • Berdasarkan prediksi volume penjualan yang akan meningkat untuk tahun-tahun mendatang, PT Rattani bermaksud mendirikan pabrik mebel rotan baru. Jelaskan minimal tiga aspek penting yang harus dipertimbangkan oleh PT Rattani dalam pemilihan lokasi pabrik? (Nilai: 6 poin)

Nomor Empat

  • Dengan menggunakan metode analisis SWOT, coba Anda lakukan analisis terhadap industri mebel dan kerajian rotan Indonesia! (Nilai: 8 poin)
  • Jelaskan tiga upaya yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam mengembangkan industri rotan di tanah air! (Nilai: 6 poin)

Nomor Lima

  • Berkaitan dengan rencana pembangunan pabrik mebel rotan baru oleh PT Rattani, maka dibutuhkan tambahan karyawan baru, baik pada tingkat manajerial maupun tingkat operasional. Alat analisis yang penting dalam rencana rekrutmen tersebut adalah Analisis Jabatan (Job Analysis). Secara garis besar terdapat dua informasi penting yang diperoleh dari analisis jabatan. Jelaskan! (Nilai: 4 poin)
  • Jelaskan spesifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh pabrik mebel atau kerajinan rotan (3 buah)! (Nilai: 6 poin)
  • Agar pegawai tingkat operasional PT Rattani memiliki semangat kerja yang tinggi, jelaskan minimal tiga upaya yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen PT Rattani? (Nilai: 6 poin)
    Total Nilai: 72 poin